Bandara Internasional Yogyakarta yang merupakan salah satu bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports, menjadi tuan rumah BUMN Logistics Synergy and Integration Meeting. Kegiatan yang berlangsung pada Jum'at (23/09) tersebut merupakan agenda rutin yang diikuti oleh perusahaan BUMN dan anak usahanya yang tergabung dalam BUMN Klaster Logistik.
Adapun perusahaan BUMN dan anak usahanya yang hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya adalah PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Pos Indonesia, PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA), PT ASDP Indonesia Ferry, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Perum Damri, PT Angkasa Pura Logistik, PT Pos Logistik Indonesia, PT Kereta Api Logistik, dan PT Pelindo Solusi Logistik.
Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi menjelaskan mengenai agenda kegiatan tersebut. "Kegiatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan dan mensinergikan core business logistik untuk menciptakan ekosistem bisnis yang kompetitif dari hulu ke hilir," ujar Faik Fahmi.
Sebagai perusahaan pengelola 15 bandara di Indonesia, Angkasa Pura Airports memiliki peranan strategis dalam distribusi kargo melalui jalur udara. Dalam agenda tersebut, Angkasa Pura Airports menyampaikan rencana strategis terkait sinergi dan integrasi kargo dan logistik dengan perusahaan yang tergabung dalam BUMN Klaster Logistik.
Adapun rencana strategis kargo dan logistik tersebut meliputi konsep logistics value chain, end-to-end cargo solution, cargo integrated system, one roof warehouse concept, dan supply chain financing. Melalui rencana strategis ini, diharapkan dapat menciptakan ekosistem distribusi kargo dan logistik yang terintegrasi, efisien, serta sederhana dalam proses bisnisnya.
"Seiring dengan upaya kami untuk mewujudkan visi perusahaan “Connecting The World Beyond Airport Operator with Indonesian Experience”, Angkasa Pura Airports telah melakukan upaya-upaya pengembangan Air Cargo & Logistics serta kami menyadari bahwa dalam menghadapi era persaingan global Angkasa Pura Airports tidak dapat bergerak sendiri. Untuk itu, sinergi dan kolaborasi dalam mengembangkan kargo sangat diperlukan untuk tidak hanya mendorong pertumbuhan volume kargo bandara melainkan memberikan dampak yang lebih luas yaitu peningkatan perekonomian daerah," lanjut Faik Fahmi.
Angkasa Pura Airports juga turut menyampaikan pengembangan Bandara Internasional Yogyakarta sebagai hub logistik. Bandara Internasional Yogyakarta memiliki beberapa keunggulan strategis, di antaranya adalah berlokasi di tengah-tengah Pulau Jawa serta memiliki efisiensi dalam mendistribusikan barang ke seluruh lokasi di Jawa, memiliki aksesibilitas yang baik dengan pembangunan konektifitas jalan tol yang akan selesai di tahun 2024, serta memiliki keunggulan infrastruktur bandara yang modern serta mendukung operasional pesawat kargo berbadan besar.
"Melihat potensi sinergi dan integrasi yang bisa dibangun antara BUMN Klaster Logistik besar harapannya dapat turut serta mengembangkan Bandara Internasional Yogyakarta sebagai Logistics Hub di Pulau Jawa," lanjut Faik Fahmi.
Pada periode Januari hingga Agustus 2022, 15 bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports melayani pergerakan kargo hingga 299.363 ton, atau tumbuh sebesar 10% jika dibandingkan dengan pergerakan kargo pada periode Januari hingga Agustus 2021 yang sebanyak 271.950 ton.
Bandara Internasional Yogyakarta sendiri telah melayani pergerakan kargo sebesar 5.134 ton kargo selama periode Januari hingga Agustus 2022, dengan rincian 5.067 ton kargo domestik dan 66 ton kargo internasional.
Kembali