Angkasa Pura Airports berhasil meraih prestasi dalam ajang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (Kementerian ESDM).
Dalam penghargaan yang diselenggarakan pada Rabu (05/10) sore tersebut, Angkasa Pura Airports berhasil meraih 2 penghargaan dalam PSBE Tahun 2022, yaitu Peringkat 1 pada "Kategori Manajemen Energi pada Industri dan Bangunan Gedung Sub Kategori Gedung Besar" yang berhasil diraih oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai, serta Peringkat 3 pada "Kategori Gedung Hemat Energi Sub Kategori Gedung Hijau" yang berhasil diraih Bandara Internasional Yogyakarta.
Pada keikutsertaannya dalam ajang ini, Angkasa Pura Airports mengirimkan perwakilan peserta yang terdiri dari Jimmy Yan Eka Putra Tampubolon dan Abdullah Faqih Ulumidin yang mewakili Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, serta Panggih Kurnia Adhi, Ersan Wijayanto, dan Fahmi Adhi Prayoga yang mewakili Bandara Internasional Yogyakarta.
Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) merupakan bentuk penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian ESDM kepada stakeholder yang berhasil melaksanakan program efisiensi energi, konservasi energi, dan penurunan emisi gas rumah kaca atau greenhouse gas.
Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi menyambut penghargaan yang berhasil diraih tersebut dengan antusias. "Pencapaian yang berhasil diraih dua bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports tersebut merupakan penegasan dan wujud apresiasi atas komitmen Perusahaan dalam mewujudkan misi memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan," ujar Faik Fahmi.
"Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Internasional Yogyakarta merupakan dua bandara kami yang secara konsep dan dalam operasionalnya sangat memperhatikan aspek-aspek pelestarian lingkungan hidup, manajemen energi, dan manajemen sumber daya air. Kami merasa bangga dengan raihan ini, serta berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi kami terhadap pelestarian lingkungan hidup," lanjutnya.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali adalah salah satu infrastruktur pilot project penerapan Sistem Manajemen Energi atau Energy Management System (EnMS) menuju ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi yang merupakan kerja sama antara United Nations Development Programme (UNDP) dengan Pemerintah Indonesia. Program kerja sama ini diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (Ditjen EBTKE Kementerian ESDM) pada tahun 2021 silam.
Atas implementasi sistem manajemen energi tersebut, hingga bulan Agustus tahun 2022 Bandara I Gusti Ngurah Rai mampu melakukan penghematan energi sebesar 21.130.628 kWh atau setara dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp 25.103.185.993 dengan asumsi biaya listrik Rp 1.188/kWh. Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca atau greenhouse gass sebesar 16.693 Ton CO2e.
Sedangkan Bandara Internasional Yogyakarta merupakan bandara kelolaan Angkasa Pura I yang dirancang, dibangun, dan dikelola dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup, di antaranya melalui penggunaan perangkat utilitas yang ramah lingkungan, penerapan manajemen energi, dan manajemen sumber daya air. Atas berbagai upaya ini, Bandara Internasional Yogyakarta merupakan bandara pertama di Indonesia yang berhasil meraih sertifikat "Gold" Greenship dari Green Building Council Indonesia (GBCI) di tahun 2021 silam.
Atas berbagai upaya ini, Bandara Internasional Yogyakarta berhasil mencapai penghematan penggunaan listrik hingga 25,15% atau 119,21 kWh/m2/tahun. Hal ini setara dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp 16,8 miliar per tahun dengan asumsi biaya listrik Rp1.065,78/kWh. Bandara Internasional Yogyakarta juga berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 14.093 ton CO2e/tahun, serta penghematan air hingga 53,01% atau 16,68 liter/orang/hari.
"Kedua bandara yang kami kelola tersebut juga kami jadikan percontohan dalam rangkaian KTT G20 Tahun 2022. Untuk Bandara Internasional Yogyakarta, kami menampilkan dan mempromosikan perwujudan green airport kepada delegasi yang hadir dalam agenda Energy Transitions Working Group yang berlangsung pada akhir bulan Maret lalu. Sedangkan untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai, sebagai bandara yang merupakan pintu gerbang utama delegasi KTT G20 di Bali, kami telah mengimplementasikan sejumlah kebijakan terkait konservasi lingkungan hidup, salah satunya adalah melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Tentunya merupakan hal positif yang dapat kami angkat ke mata dunia melalui event akbar ini," tutup Faik Fahmi.
Sebagai informasi, Angkasa Pura I sebagai peraih penghargaan PSBE selanjutnya berhak untuk mewakili Indonesia dalam ajang ASEAN Energy Award dan Clean Energy Ministerial Leadership Award. ASEAN Energy Award merupakan kegiatan tahunan regional ASEAN yang diselenggarakan oleh ASEAN Center for Energy (ACE) dalam rangka mempromosikan pemanfaatan energi baru terbarukan serta penerapan efisiensi dan konservasi energi di regional Asia Tenggara. Sedangkan Clean Energy Ministerial Leadership Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang menunjukkan keberhasilan serta inovasi dalam penerapan ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi.
Kembali