JAKARTA - Angkasa Pura Airports berhasil raih dua penghargaan dalam ajang penghargaan "Transparansi dan Penurunan Emisi Korporasi Terbaik 2022" yang diselenggarakan oleh Beritasatu Media Holdings bekerjasama dengan Bumi Global Karbon (BGK) Foundation. Dalam penghargaan yang digelar secara daring pada Jumat (22/04) sore tersebut, Angkasa Pura Airports berhasil menyabet penghargaan kategori "Transparansi Penurunan Emisi Sektor BUMN - Gelar Green" dan kategori "Transparansi Perhitungan Emisi Sektor BUMN - Gelar Platinum".
Angkasa Pura Airports tergabung bersama 86 perusahaan lain yang berhasil meraih penghargaan yang ditujukan bagi perusahaan yang dinilai memiliki kontribusi positif dalam upayanya menyelamatkan bumi melalui langkah nyata dalam mengelola dan menurunkan emisi karbon secara berkelanjutan.
Penghargaan diterima secara virtual oleh Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura Airports Handy Heryudhitiawan. "Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Beritasatu Media Holdings dan Bumi Global Carbon Foundation, atas penilaian yang dilakukan sehingga kami berhasil meraih dua penghargaan sekaligus. Hal ini menjadi bukti bahwa Angkasa Pura I telah on track dalam menjalankan operasional bandara dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan," ujar Handy.
"Angkasa Pura Airports terus berkomitmen melalui 15 bandara kelolaannya, dan dengan 32 juta penumpang di tahun 2021, tentu akan terus berinovasi dan mendukung terlaksananya program-program dari Pemerintah, khususnya dari Kementerian BUMN dalam kaitannya dengan Sustainability Development Goals," tambahnya.
Sebagai perusahaan yang memiliki misi "Memberikan Kontribusi Positif pada Kelestarian Lingkungan", Angkasa Pura Airports telah menerapkan sejumlah kebijakan perusahaan yang berkorelasi positif terhadap konservasi energi dan manajemen emisi gas rumah kaca yang ditujukan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Sebagai pengelola bandara, Angkasa Pura I menerapkan konsep bandara ramah lingkungan atau eco-friendly airport melalui implementasi standar ISO 14001:2015 di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Angkasa Pura Airports juga mengembangkan konsep bangunan hijau (green building) yang meminimalisasi penggunaan air dan energi melalui pemanfaatan sumber air alternatif selain air tanah, implementasi daur ulang air limbah, penampungan air hujan, serta memastikan tersedianya ruang terbuka hijau yang digunakan sebagai area tangkapan air.
Angkasa Pura Airports juga merancang dua bandaranya, yaitu Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dan Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo, dengan konsep desain ramah lingkungan berupa desain skylight untuk mengurangi energi penggunaan lampu. Selain itu, Angkasa Pura I juga secara berkelanjutan menerapkan kebijakan pelaporan jejak karbon atau carbon footprint yang dihasilkan pada 13 bandara kelolaannya dengan menggunakan formulasi ACI's Airport Carbon and Emissions Reporting Tool (ACERT) setiap 6 bulan kepada Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan.
Sebagai pengelola bandara yang terus melakukan pengembangan demi peningkatan standar kualitas layanan kepada pengguna jasa bandara, Angkasa Pura Airports memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa pengembangan atau pembangunan bandara tidak mengganggu habitat alam dan keanekaragaman hayati dengan melakukan kajian habitat management, serta selalu melakukan studi kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Analisis Dampak Lalu Lintas.
Dengan implementasi sejumlah kebijakan tersebut, Angkasa Pura Airports dari tahun ke tahun selalu mencatatkan penurunan konsumsi energi pada 15 bandara kelolaan. Pada catatan di tahun 2020, konsumsi BBM tercatat mengalami penurunan sebesar 21%, dengan konsumsi tahun 2020 sebesar 2.961 GJ dibanding dengan catatan 3.588 GJ di tahun 2019. Sedangkan untuk konsumsi energi listrik, pada tahun 2020 Angkasa Pura Airports tercatat menggunakan 177.673.991 kWh, atau mengalami penurunan konsumsi energi listrik sebesar 13% jika dibandingkan dengan catatan di tahun 2019 yang sebesar 201.093.136 kWh.
Sedangkan untuk jumlah emisi yang dihasilkan di 15 bandara kelolaan, Angkasa Pura Airports juga mencatat penurunan jumlah total emisi gas rumah kaca (GRK) di tahun 2020, di mana total emisi adalah sebesar 107.182,30 Ton CO2 eq. Jika dibandingkan dengan catatan di tahun 2019, di mana total emisi GRK yang dihasilkan adalah sebesar 216.783,04 Ton CO2 eq, maka terdapat penurunan angka emisi GRK sebesar 102%.
Primus Dorimulu, News Director Beritasatu Media Holdings, menyatakan penghargaan ini adalah apresiasi bagi upaya perusahaan dalam menurunkan emisi GRK. "Penghargaan ini merupakan apresiasi kami terhadap korporasi yang sudah menunjukkan kepatuhan dalam menjalankan ESG lewat transparansi kepatuhan dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Korporasi diharapkan menjadi pihak terdepan dalam menjalankan ekonomi hijau guna mengurangi pemanasan global dan memulihkan bumi kita yang sakit," ujarnya.
"Penghargaan ini akan semakin memotivasi kami untuk melakukan upaya lebih baik lagi dalam mendukung industri aviasi dan pariwisata, yang memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan hidup secara langsung dan berkelanjutan," tutup Handy.
Kembali