JAKARTA - Setelah 2 tahun tidak melayani penerbangan haji akibat pandemi Covid-19, 6 bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports siap untuk kembali melayani penerbangan embarkasi dan debarkasi calon jamaah haji tahun 2022. Adapun 6 bandara Angkasa Pura Airports yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk mendukung embarkasi dan debarkasi haji adalah Bandara Adi Soemarmo Solo (SOC), Bandara Juanda Surabaya (SUB), Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (UPG), Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan (BPN), Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin (BDJ), dan Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok (LOP).
“Angkasa Pura Airports bersama seluruh stakeholders terkait berkomitmen untuk mendukung kesuksesan dan kelancaran penyelenggaraan embarkasi dan debarkasi haji 2022 di 6 bandara yang dikelola dengan mengedepankan prinsip safety, security, services dan compliance termasuk juga pada penerapan protokol kesehatan Covid-19,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports, Faik Fahmi.
Angkasa Pura Airports memprediksi akan melayani hingga 46.881 calon jemaah haji selama periode haji 2022 yang berlangsung mulai 4 Juni hingga 13 Agustus 2022. Adapun penerbangan embarkasi dan debarkasi calon jemaah haji akan dilayani oleh 2 maskapai yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines.
Garuda Indonesia akan melayani embarkasi & debarkasi haji di Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, dan Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok dengan jenis pesawat yaitu Airbus A330-300 dengan kapasitas 360 penumpang & Boeing B-777 dengan kapasitas 393 penumpang. Sedangkan untuk Saudi Arabia Airlines akan melayani akan melayani embarkasi & debarkasi haji di Bandara Juanda Surabaya dengan menggunakan jenis pesawat Boeing B747-400 dengan kapasitas 450 penumpang.
Sebagai operator bandara, Angkasa Pura Airports telah menyiapkan langkah-langkah untuk memastikan operasional dan pelayanan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Adapun langkah-langkah tersebut seperti melakukan penyesuaian jam operasi bandara, memastikan kesiapan personel & SDM serta menyiapkan peralatan keamanan penerbangan di Asrama Haji seperti X-Ray Bagasi & Cabin, Cyber Light, Under Mirror, Walk Through Metal Detector (WTMD), Hand Held Metal Detector (HHMD), hingga menyiagakan kendaraan pengamanan untuk mendampingi bus calon jemaah haji menuju airside.
“Kami juga telah menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi keadaan darurat yang yang disebabkan oleh faktor alam hingga force majeure. seluruh bandara Angkasa Pura Airports sudah memiliki Standard Operating Procedure (SOP), Airport Emergency Plan, Airport Security Program, Safety Management System Manual hingga seperti Airport Disaster Management Plan (ADMP) sebagai panduan penanganan operasional jika terjadi bencana alam, keadaan darurat & force majeure di bandara selama periode penerbangan haji," jelas Faik Fahmi.
Berdasarkan ketetapan dari Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji & Umrah, Angkasa Pura Airports akan melayani sebanyak 121 kelompok terbang (kloter) melalui 6 bandara yang dikelola. Adapun rincian masing-masing kloter di tiap bandara yaitu Bandara Adi Soemarmo melayani 43 kloter, Bandara Juanda Surabaya melayani 38 kloter, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar melayani 19 kloter, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan melayani 8 kloter, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin melayani 7 kloter dan Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok melayani 6 kloter.
“Angkasa Pura Airports menjadikan pelaksanaan penerbangan haji tahun ini sebagai salah satu momentum bagi pemulihan kinerja dari dampak pandemi Covid-19. Kami optimis dapat mencapai target-target yang ditetapkan hingga akhir tahun 2022 seiring dengan mulai membaiknya industri aviasi & pariwisata serta semakin terkendalinya kasus Covid-19,” tambah Faik.